Tugas Ilmu Budaya Dasar
ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN PENDERITAAN
1KA12
Disusun Oleh:
Alif Murti Prakoso (10118533)
Indra Pramana Boy Gea (13118320)
Mochammad Khalish Mulyadi (14118187)
Muhammad Rafly Aldyan (14118359)
Muhammad Rifqi (14118888)
2018/2019
Pengertian Penderitaan
Penderitaan
adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata
derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap
manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita
apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang
ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar
dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya.
Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan
juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang
ditulari itu masih sanak saudara.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran
dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang
ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai
keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang
manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan
jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan adalah termasuk realitas
manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang
belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian
dari kehidupan.
Penderitaan
adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh
siapapun. Penderitaan itu ternyata berasal dari dalam dan luar diri manusia itu
sendiri. Atau disebut juga dengan faktor internal dan eksternal.
Dalam diri
manusia ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak
segala aktifitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa.
Baik rasa maupun karsa selalu ingin dipuaskan. Apabila telah dipenuhi barulah
manusia akan merasa senang atau bahagia. Dan jika tidak terpenuhi maka akan
menderita.
Rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan,
bahkan lebih dari itu yaitu rasa takut. Rasa takut setiap saaat dan setiap
tempat dapat muncul. Maka hal itu merupakan musuh utama manusia (Dr.
Orison Sweet Marden)
Sekarang yang paling penting upaya kita untuk
meniadakan rasa takut dan rasa kurang itu Karena keduanya itu termasuk penyakit
batin manusia maka usaha terbaik adalah menyehatkan batin itu.
Kita mengetahui bahwa faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan eksternal. Faktor ini dapat dibedakan dua macam yaitu:
Kita mengetahui bahwa faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan eksternal. Faktor ini dapat dibedakan dua macam yaitu:
1. Eksternal murni, yaitu penyebab yang benar-benar
berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan.
2. Eksternal tak murni, yaitu penyebabnya tampak dari luar
diri manusia, tetapi sebenarnya dari dalam diri manusia yang bersangkutan.
Bila kita mengalami penderitaan maka sikap kita yang
paling jitu adalah "mawas diri". Dengan jalan itu dapat memperoleh
jawaban penderitaan sebagai ujian Allah, sehingga kita menjadi orang yang sabar
dan tawakkal sambil berikhtiar menyingkirkan penderitaan.
Siksaan
Penderitaan
biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau
penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam,
hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai
suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan
sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang
dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa
jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Siksaan Yang
Sifatnya Psikis :
Kebimbangan.
Memiliki arti
tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
Kesepian.
Merupakan
rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam
lingkungan orang ramai.
Ketakutan.
Peradaban
kita semenjak dahulu kala sudah hidup berdampingan dengan rasa takut dan
menjadikannya bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Kita sering mendengar
berbagai ungkapan mengenai rasa takut seperti “jangan takut, rasa takut hal
yang wajar, musuh utama manusia adalah rasa takut, dan berbagi ungkapan
lainnya”. Rasa takut sedikit banyak mempengaruhi peradaban manusia ini
berkembang, baik dalam kehidupan ekonomi, keagamaan, pendidikan, pemerintahan,
dan pada hampir seluruh aspek kehidupan.
Rasa takut memiliki pengaruh dalam
pengambilan keputusan, rasa takut juga digunakan oleh para penguasauntuk
menekan raktyatnya atau pemimpin untuk mengendalikan bawahannya dimana rasa
takut digunakan sebagai alat pengendali massa. Hampir seluruh manusia di bumi
terbiasa dengan rasa takut dan menerimanya dalam kehidupan sehari-hari sebagai
salah satu emosi yang wajar dimiliki oleh manusia. Kita terbiasa mendengar
ungkapan bahea eajar manusia merasa takut. Hal ini memberikan implikasi bahwa
sesungguhnya manusia bisa tidak mengenal rasa takut apabila diasuh dan dididik
dengan benar. Suatu saat di masa depan, peradaban manusia bisa terbebas dari
rasa takut. ketakutan akan diperlakukan
sebagai sebuah gangguan pemikiran layaknya gangguan jiwa seperti depresi atau schizophrenia, begitu juga dengan rasa
marah. Setiap manusia atau individu akan sadar bahayanya rasa takut dan rasa
marah serta mewaspadainyasupaya tidak terjatuh kedalam rasa takut dan marah
seperti layaknya kita berusaha menghindar dari kondisi depresi atau minimal
kita akan memperlakukan rasa takut seperti rasa sedih dimana kita akan
bersimpati terhadap individu yang sedang bersedih dan berusaha menghiburnya.
Hal yang lebih penting adalah
melakukan pencegahan terhadap datangnya rasa takut atau mewaspadai jangan
sampai terjadi perubahan dari sikap waspada menjadi rasa takut. Pencegahan
terhadap pengenalan rasa takut ini hanya bisa dilakukan ketika anak masih kecil
yakni dengan mengasuh atau membiasakan pada anak untuk bersikap waspada bukan
rasa takut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara yakni tidak membiarkan anak
berada dalam situasi yang penuh tekanan terus menerus sehingga anak tidak
merasa terancam terus-menerus.
Ada 10 jenis objek yang paling
sering ditakuti oleh manusia atau mereka yang masuk dalam sumber phobia di muka
bumi ini.
1. Claustrophobia dan Agoraphobia
Ooustrophobia adalah rasa takut
terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan
seseorang berada di tempat terbuka.
2. Takut ular
Ini merupakan jenis phobia yang
paling sering dijumpai. Ketakutan secara berlebihan pada ular dikaitkan pada
kemampuan nenek moyang kita bertahan di alam liar. Ular sejak dulu dianggap
hewan berbisa, menjijikkan, dari masa ke masa. Bahkan juga diidentikkan dengan
setan oleh keyakinan tertentu. Ternyata phobia akan ular ini bersifat
evolusioner, diturunkan oleh nenek moyang manusia sejak zaman dulu sampai
sekarag.
3. Takut laba-laba
Ditemukan bahwa kaum perempuan empat
kali lipat lebih banyak jumlahnya yang takut atau jijik pada laba-laba daripada
kaum lelaki.
Pada studi yang dipublikasikan di
jurnal Evolution and Human Behavior, David Rakison dari Carnegie Mellon
University di Pittsburgh mengatakan bahwa bayi perempuan usia 11 bulan mampu
mengekspresikan ketakutan begitu melihat gambar laba0laba dan ular, sedangkan
bayi lelaki tidak. Teori evolusi mengatakan bahwa hal itu wajar, sebab kaum
perempuan sering bersua laba-laba di rumah, atau saat mereka menyiapkan makanan
di dapur. Sedangkan kaum lelaki cenderung diajarkan untuk berani pada hewan
tersebut ketika berada di alam liar
4. Takut pada orang lain
Pernah bertemu orang yang mukanya
memerah saat bicara di depan orang banyak? Berkeringat, susah bicara atau gagap
atau bahkan sampai sakit perut? Itulah ciri-ciri orang yang takut pada orang
lain atau dikenal dengan nama sosialphobia. Sebanyak 15 juta orang Amerika
dewasa menderitanya, demikian menurut National Institute of Mental Health. Yang
parah, kadang bukan saat melakukan pembicaraan di depan umum saja. Penderita
sosialphobia juga kerap kesulitan makan atau minum di depan orang banyak.
Gejalanya baru terlihat setelah memasuki usia puber.
5. Takut ketinggian
Ini adalah jenis phobia yang juga
lumayan banyak penderitanya. Diperkirakan sebagnyak 3-5% dari seluruh populasi
dunia menderita akrophobia, takut berada di tempat tinggi. Pada riset yang
pernah dilakukan, penderita akrophobia merasa semua tempat tinggi berjarak
lebih tinggi dari yang sesungguhnya. Misalnya tinggi sebenarnya hanya 3 meter,
maka di mata penderita akrophobia, mereka seperti melihat obyek yang tingginya
6 meter.
6. Takut kegelapan
Takut pada kegelapan yang diderita
anak-anak ternyata adalah phobia paling umum juga. “Anak-anak mempercayai
imajinasinya bahwa di kegelapan bisa mendadak muncul hanti, penculik, atau
perampok,” jelas Thomas Ollendick, profesor psikologi dan direktur Child Study
Center di Virginia Tech. Secara normal, ketakutan ini akan hilang seiring
dengan bertambahnya usia. Namun jika hingga usia dewasa kita masih menderita
ketakutan pada gelap, maka artinya kita menderita nyctophobia.
7. Takut kilat dan halilintar
Bagi para penderita phobia ini,
suara halilintar dan kilat akan terasa seperti menghentak jantung, bahkan
membuat mereka berkeringat. Penderita yang parah bahkan sampai memutuskan
pindah ke daerah yang aman dari petir dan kilat., demikian kata John Westefeld,
ilmuwan dari University of Iowa.
Westefeld melaporkan, dari surveinya
terhadap mahasiswa di tahun 2006, sebanyak 73% menderita ketakutan ringan pada
cuaca. Namun kebanyakan mereka malu untuk mengakuinya. Bagi mereka yang phobia
pada kilat dan halilintar, ada baiknya mulai melatih rasa panik dan kecemasan.
8. Takut terbang
Jangan dikira mereka ini orang udik
yang belum pernah naik pesawat, sebab faktanya sebanyak 25 juta warga Amerika
juga menderita phobia ini. Nama penyakitnya adalah aviophobia, dimana seseorang
sangat takut naik pesawat. Bisa jadi memang sudah sejak lahir begitu, atau ada
yang pernah mengalami kecelakaan pesawat sehingga merasa trauma naik pesawat
lagi, sebab peristiwa mengerikan itu terus terbayang.
9. Takut Anjing
Tidak usah harus anjing besar jenis
doberman, anjing yang imut macam pudel pun ditakuti. Penderita cynophobia ini
mengalami rasa takut digigit anjing, bisa jadi memang pernah digigit atau
melihat orang lain digigit anjing, demikian menurut profesor psikologi Brad
Schmidt dari Ohio State University.
10. Takut Dokter Gigi
Bukan cuma anak kecil lho yang takut
ke dokter gigi, orang dewasa juga ada. Sebanyak 9-20 oersen orang Amerika
ternyata menghindari memeriksakan giginya ke dokter walau sudah dalam kondisi
parah sekalipun. Rasa takut ini lebih disebabkan oleh rasa nyeri yang timbul
ketika plak gigi dibersihkan, dan memang tidak semua orang bisa menahannya
Apa yang membuat seseorang menjadi
phobia ?
Ahli-ahli medis mempunyai pendapat
yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula
dati ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan suatu schock
emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan baru,
kematian dalam keluarga, suatu operasi atau sakit yang serius. Beberapa
penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak
masih kanan-kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diri orang-orang
yang kelihatannya tenang dan mantap.
Untuk mengatasi phobia yaitu dengan
hipnoterapi. mengkondisikan gelombang otak klien pada gelombang alfa atau theta
dan menjaganya pada gelombang tersebut. Ketika klien berada pada gelombang alfa
atu theta, maka semua memori yang pernah terjadi pada diri klien mulai dari
janin sampai dia dewasa dapat diakses atau diingat kembali. Betul, itulah
kehebatan pikiran bawah sadar kita yang mampu merekam semua kejadian/peristiwa
yang pernah kita alami. Dengan begitu kita dapat mengetahui kapan pertama kali
klien mengalami kejadian yang membuatnya phobia. Dengan mengetahui pemicu
pertama kalinya klien mengalami phobia, maka hal ini dapat diatasi dengan
mudah.
Penderitaan
dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara
berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya
itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini
membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah
menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya
untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus
optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam
surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali
orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan
kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam
alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada
Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya
bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.
Pengaruh
Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam
dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun
sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap
kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan
dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin
mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini
terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan mental
merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan
kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala-
gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa pusing,
sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering menunjukkan rasa
cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau
antusiasme).
Terkadang kekalutan mental
bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan kepribadiaan yang lemah
akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut
merasa rendah diri
Contoh–contoh Penderitaan dan
Penyebabnya
Berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi
menjadi 2 bagian sebagai berikut :
- Nasip buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk
manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam
sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di
tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia
itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan
/ azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
- Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai
orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya.
Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih
tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut
larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
- Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan ,
merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga
mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki
sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia
atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat
menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan
menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga.
Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
Setiap
penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh baik positif maupun
negatif. Sikap positif yaitu sikap optimis dalam menghadapi penderitaan hidup,
bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri
dari penderitaan, menyadari apa yang telah diperbuat selama hidup, dan
penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan. Sedangkan sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, dan
bahkan selalu menyalahkan Tuhan.
Ada Pula Contoh Siksaan
o
RasaSakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita
akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia.
Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat
menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.
o
Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu
ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa,
rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan,
rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu
sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaiansebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentangkesalahan.Dalam Al Qur’an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya:
Dan supaya mereka menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentangkesalahan.Dalam Al Qur’an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya:
Dan supaya mereka menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka
dan menyediakan neraka Jahanam
baginya. Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S. Al-Fath : 60)
Penderitaan dan
sebab-sebabnya
o
Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tetapi kalau takdir Allah yang menentukan kita hanya bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai penyebabnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan sebaik baiknya dengan cara yang baik pula.
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tetapi kalau takdir Allah yang menentukan kita hanya bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai penyebabnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan sebaik baiknya dengan cara yang baik pula.
o
Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Ini merupakan kehendak allah, tapi dalam hal inipun manusia masih dapat berusaha yaitu dengan kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat berupa usaha manusia mengatasi penderitaan itu.
Pengaruh penderitaanIni merupakan kehendak allah, tapi dalam hal inipun manusia masih dapat berusaha yaitu dengan kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat berupa usaha manusia mengatasi penderitaan itu.
o
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan dapat pengaruh yang berbeda dari dalam
dan luar dirinya.
Diantaranya adalah sikap
positif dan negatif:
o
Sikap
positif : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan
sebuah penderitaan yang panjang untuk dia dan disekitarnya sendiri.
sebuah penderitaan yang panjang untuk dia dan disekitarnya sendiri.
o
Sikap
negatif : penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin
bunuh diri
bunuh diri
Penderitaan
Sebuah Fenomena Universal
Sebenarnya penderitaan terjadi tidak
hanya lantaran perang atau karena tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal
yang menyebabkan penderitaan manusia, seperti; bencana alam, musibah atau
kecelakan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan sebagainya. Penderitaan bisa
dikatakan sebagai fenomena yang universal. Penderitaan tidak mengenal ruang dan
waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia zaman
sekarang, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang mana akan
menimbulkan penderitaan bagi yang tidak mampu untuk memenuhinya. Akan tetapi
penderitaan itu telah ada sejak kelahiran manusia pertama yaitu nabi Adam. Betapa
menderitanya nabi Adam dan Hawa ketika ia harus meninggalkan surga lantaran
tindakannya yang tidak mengikuti perintah Tuhan dan lebih mengikuti nafsunya
dan bujukan syaitan.
Selain itu penderitaan sebagai fenomena universal tidak mengenal perbedaaan manusia. Maksudnya, penderitaan juga bisa dialami oleh manusia-manusia suci atau nabi dan rasul. Begitu universalnya fenomena penderitaan maka tidak mengherankan kalau banyak para seniman dan filsuf mengangkat penderitaan dalam karya-karya seni dan ajaran filsafatnya. Bahkan bisa dikatakan hampir semua karya seni lahir dari imajinasi penderitaan.
Selain itu penderitaan sebagai fenomena universal tidak mengenal perbedaaan manusia. Maksudnya, penderitaan juga bisa dialami oleh manusia-manusia suci atau nabi dan rasul. Begitu universalnya fenomena penderitaan maka tidak mengherankan kalau banyak para seniman dan filsuf mengangkat penderitaan dalam karya-karya seni dan ajaran filsafatnya. Bahkan bisa dikatakan hampir semua karya seni lahir dari imajinasi penderitaan.
SOLUSI
Agar
manusia tidak mengalami penderitaan yang berat untuk itu manusia harus bisa
menjaga sikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam, maupun Tuhan.
Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alam dan
Tuhan, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari
siapapun. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan
memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.
DAFTAR
PUSTAKA
v Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1994.
Seri diktat
kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.
v Drs. Djoko Widagdho, dkk. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta. PT bumi
aksara.
v Bayu
Jatmiko. 2018. Mortido(Ketakutan,Keserakahan,
dan Keawasan Sebuah Evolusi Peradaban) : Deepublish.
Esai
Komentar
Posting Komentar