Dampak Perang Tagar 2019

Fenomena Perang Tagar Pilpres 2019

"Berita/article"

      Menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019, perang tagar antara pendukung calon presiden mulai berlangsung di media sosial. saat ini di ketahui ada beberapa tagar yang menggenggama di dunia maya. Di antaranya #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi.


            


      Analisis Komunikasi politik Universitas Islam Negri Jakarta Gun Gun Heryanto menyebut, fenomena ini sebagai perubahan konteks sosial politik yang semakin dinamis. Terutama ketika ada keterbukaan yang sangat erat antara demokrasi di dunia nyata dengan cyber demokrasi."Cyber democrasi ini memang salah satu penandanya adalah ekspresi kebebasan berpendapat, kemudian tentu juga kebebasan untuk punya pilihan-pilihan politik sesuai preferensi pilihan masing masing, yang enggan diekspresi di dunia digital," ujar Gun Gun dalam diskusi polemik MNC Trijaya, 'Politik tagar, bikin gempar' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5/2018)

      Gun Gun mengatakan, tagar di media sosial Twitter merupakan salah satunya. Dia melihat tagar itu sebagai ekprsi simbolik dari referensi pilihan masaing masing orang. "Seperti misalnya ada orang yang tertarik untuk 2019 ganti presiden, ada yang 2019 tetap melanjutkan incumbent dalam konteks ini pemerintahan Jokowi" ungkap dia.



" Ulasan/Bahasan "

      Sekarang saya akan membahas masalah fenomena perang tagar yang terjadi di pertengahan tahun 2018 ini. berawal dari munculnya tagar #2019GantiPresiden, dan kemudian muncul juga tagar #2019TetapJokowi. Menurut saya fenomena ini cukup seru, karna adanya fenomena perang tagar ini secara langsung dapat meningkatkan antusiasme warga indonesia terhadap pemilu tahun 2019 mendatang. hal ini dapat dibuktikan dengan ramainya berita tentang perang tagar ini di segala media online dan cetak. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan fenomena ini juga dapat memecah belah negara kita, ketika moment ini di salah untuk menyebarkan isu-isu HOAX dan berita-berita yang isinya saling menjelekan yang belum tentu benar adanya.

      Untuk mangatasi hal ini, menurut saya alangkah baiknya kita lebih memperhatikan dan lebih kritis dalam mencermati berita/isu yang tersebar di fenomena tagar ini atau fenomena-fenomena yang lain. jangan sampai kita terpecah belah akibat isu isu yang bertujuan merusak ini, yang disebarkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu jangan mudah terpedaya oleh isu-isu yang tersebar di berbagai media dan dari mulut-kemulut yang belum jelas bukti dan asal usulnya. Karna siapaun yang terpilih nanti dia adalh pemimpin kita (Presiden RI).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERVICE MANAGEMENT SYSTEM

“Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat”

AUDIT IT PADA DOMAIN EDM, APO, BAI, DSS, DAN MEA