Agama dan Masyarakat
Agama dan Masyarakat
Adanya agama di dalam masyarakat pastinya telah mengubah cara pandang
mengenai kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang hidup dan mati, dan
tentunya juga tentang Tuhan. Agama telah menjadi tempat untuk mencari makna kehidupan yangs sebenarnya. Akibatnya agama akan tercermin dalam hidup seseorang, dan pada
akhirnya pasti terlihat dalam kehidupan bermasyarakatnya, yakni kedua hal
tersebut tidak boleh bersifat berlawanan. Agama juga akan muncul dalam
organisasi sebagai perwujudan kolektivitas ekspresi nilai-nilai kemanusiaan.
berikut ini adalah rangkuman tentang agama dan masyarakat:
#Pengertian Agama
Pengertian agama menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah
system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
serta lingkungannya. Kata agama berasal dari Bahasa sansekerta yang berarti tradisi,
sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari
Bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti
mengikat kembali. Maksudnya dengan religi seseorang mengikat dirinya kepada
tuhan. Pengertian agama menurut M. Hasbi Alshiddiqy adalah tuntunan yang
melengkapi segala segi dan suatu peruangan untuk memperoleh kekayaan dunia dan
kesentosaan akhirat, pengertian agama menurut Emile Durkheim adalah suatu
sisten yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal yang suci.
#Pengertian Masyarakat
- Peter l. Berger, definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan .
- Karl Marx, definisi masyarakat ialah keseluruhan hubungan – hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya.
- Gillin & Gillin, definisi masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
- Harold j. Laski, definisi masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.
- Robert Maciver, definisi masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)
- Selo Soemardjan, definisi masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
- Horton & Hunt, definisi masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan.
- Mansur Fakih, definisi masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni.
- Emile Durkheim, definisi masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
- Paul b. Horton & c. Hunt, definisi masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama , tinggal di suatu wilayah tertentu , mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut .
# Kaitan Agama Dalam Masyarakat
Menurut
Elizabeth K. Nottingham (1954), kaitan agama dalam masyarakat dapat
mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan keseluruhannya secara
utuh.
- Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral
Masyarakat
tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakatnya menganut
agama yang sama. Sebab itu, keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam
kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang
lain.
Sifat-sifatnya: agama memasukkan pengaruhnya yang sakral
ke dalam sistem masyarakat secara mutlak, nilai agama sering meningkatkan
konservatisme dan menghalangi perubahan dalam masyarakat dan agama menjadi
fokus utama pengintegrasian dan persatuan masyarakat secra keseluruhan yang
berasal dari keluarga yang belum berkembang.
- Mayarakat-masyarakat Praindustri yang Sedang Berkembang
Masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi. Agama
memberi arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tiap masyarakat,pada saat
yang sama, lingkungan yang sakral dan yang sekular masih dapat dibedakan. Fase
kehidupan sosial diisi dengan upacara-upacara tertentu. Di pihak lain, agama
tidak memberikan dukungan sempurna terhadap aktivitas sehari-hari, agama hanya
memberikan dukungan terhadap adat-istiadat.
Pendekatan rasional terhadap agama dengan penjelasan ilmiah biasanya
akan mengacu dan berpedoman pada tingkah laku yang sifatnya ekonomis dan
teknologis dan tentu akan kurang baik. Karena adlam tingkah laku, tentu unsur
rasional akan lebih banyak, dan bila dikaitkan dengan agama yang melibatkan
unsur-unsur pengetahuan di luar jangkauan manusia (transdental), seperangkat
symbol dan keyakinan yang kuat, dan hal ini adalah keliru. Karena justru
sebenarnya, tingkah laku agama yang sifatnya tidak rasional memberikan manfaat
bagi kehidupan manusia.
Agama
melalui wahyu atau kitab sucinya memberikan petunjuk kepada manusia untuk memenuhi
kebutuhan mendasar, yaitu selamat di dunia dan akhirat. Dalam perjuangannya,
tentu tidak boleh lalai. Untuk kepentingan tersebut, perlu jaminan yang
memberikan rasa aman bagi pemeluknya. Maka agama masuk dalam sistem kelembagaan
dan menjadi sesuatu yang rutin. Agama menjadi salah satu aspek kehiduapan semua
kelompok sosial, merupakan fenomena yang menyebar mulai dari bentuk perkumpulan
manusia, keluarga, kelompok kerja, yang dalam beberapa hal penting bersifat
keagamaan. Adanya organisasi keagamaan, akan meningkatkan pembagian kerja dan
spesifikasi fungsi,juga memberikan kesempatan untuk memuaskankebutuhan
ekspresif dan adatif.
#Cara Beragama
- Tradisional , yaitu cara beragama berdasarkan tradisi. Cara ini mengikuti cara beragama nya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama bahkan tidak ada minat. Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaannya.
- Formal , yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungan atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragama orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh, pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya.
- Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agama dengan pengetahuan, ilmu ,dan pengamalannya.
- Metode pendahulu, yaitu cara beragamaberdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) di bawah wahyu ,untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu ,pengamalan dan penyebaran (dakwah). Merekaselalu mencari ilmu dulu kepada orang yang di anggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang di bawa oleh utusan misalnya Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua .
#Fungsi Agama
Kita tidak dapat menutupi bahwa agama telah masuk ke dalam
sistem bermasyarakat dan menjadi pengaruh terhadap aturan/pedoman-pedoman bermasyarakat. ini membukitikan agama memiliki fungsi dalam masyarakat, Beberapa ini adalah fungsi agama:
- Fungsi agama dalam pengukuhan moral, yakni agama memiliki kekuatan untuk memaksa secara istimewa, yang bila dilanggar maka oleh masyarakat akan diberikan hukuman yang bersifat duniawi. Dasar kerangka acuannya adalah hal-hal sakral.
- Fungsi agama di bidang sosial adalah sebagai penentu, yang mana agama menciptakan ikatan bersama di antara anggota-anggota masyarakat maupun kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukannya.
- Fungsi agama dalam individu adalah sebagai penyedia sistem umum untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat dan sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya.
#Pelembagaan Agama
- Islam : MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia
- Kristen : Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) (dulu disebut Dewan Gereja-gereja di Indonesia – DGI) tujuan pembentukannya adalah “mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.”
- Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI atau Kawali) adalah organisasi Gereja Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia dan bertujuan menggalang persatuan dan kerja sama dalam tugas pastoral memimpin umat Katolik Indonesia.
- Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia ( Parisada ) ialah: Majelis tertinggi umat Hindu Indonesia.
- Budha : MBI Majelis Buddhayana Indonesia adalah majelis umat Buddha di Indonesia. Majelis ini didirikan oleh Bhante Ashin Jinarakkhita pada hari Asadha 2499 BE tanggal 4 Juli 1955 di Semarang,
- Konghucu : MATAKIN Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia adalah sebuah organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1955.
Sumber artikel
https://yulistny.blogspot.com/2016/01/makalah-isd-agama-dan-masyarakat.html
https://fauzanbrs94.wordpress.com/2015/11/24/agama-dan-masyarakat/
https://yulistny.blogspot.com/2016/01/makalah-isd-agama-dan-masyarakat.html
https://fauzanbrs94.wordpress.com/2015/11/24/agama-dan-masyarakat/
Komentar
Posting Komentar