Prasangka Diskriminasi dan Etnosentrisme

Prasangka Diskriminasi dan Etnosentrisme



#Prasangka
          Adalah membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain ras. Pengertiannya sekarang menjadi sikap yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan rasional

Gambar terkaitJohn E. Farley mengklasifikasikan prasangka ke dalam tiga kategori.
  1. Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar.
  2. Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai.
  3. Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang dalam bertindak.





#Diskriminasi 
          merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain.
Hasil gambar untuk diskriminasi         Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.

  1. Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
  2. Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.

Sumber


#Perbedaan Prasangka dengan Diskriminasi
           Prasangka menunjukkan pada aspek sikap sedangkan diskriminasi pada tindakan. Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau negarif terhadap orang, obyek atau situasi. Sikap seseorang baru diketahui setelah ia bertindak atau beringkah laku.

          Sikap negatif disebut juga prasangka, walaupun sikap prasangka juga bisa bersifat positif dalam kondisi tertentu. Dalam pengertian ini, sikap prasangka lebih cendrung ke arah negatif karena pengaruh dari faktor lingkungan, sikap dan ego yang tinggi, serta mudah terprovokasi dengan orang lain tanpa ada bukti yang jelas, dan hanya bisa berprasangka dengan orang lain.

          Seseorang yang mempunyai prasangka rasial, biasanya bertindak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya, akan tetapi seseorang bertindak diskriminatif tanpa berlatar belakang pada suatu prasangka. Sikap berprasangka jelas tidak adil, karena sikap yang diambil hanya berdasarkan   pada pengalaman atau apa yang didengar. Apabila muncul sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, maka  akan terjaadi pertenangan sosial yang lebih luas yang akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar dan kerugian yang cukup besar dalam berbagai aspek.



#Sebab Timbulnya Prasangka dan Diskriminasi

           Latar belakang sejarah
Orang kulit putih di Amerika Serikat berprasangka negatif  terhadap orang negro. Orang kulit putih beranggapan bahwa orang negro adalah budak dan orang berkulit putih adalah Tuan rajanya.

            Perkembangan sosio, kultural, dan situasional
Sifat prasangka akan muncul dan berkembang apabila terjadi kesenjangan sosial kepada masyarakt sekitar.

            Bersumber dari  faktor kepribadian
Keadaan frustasi dari orang ataupun kelompok sosial tertentu dapat menimbulkan tingkah laku yang cukup agresif. Tipe prasangka lebih dominan disebabkan karena sikap orang itu tersendiri

           Perbedaan  keyakinan, kepercayaan dan agama
Prasangka diatas dapat dikatakan sebagai suatu prasangka yang bersifat universal.




#Cara Untuk Mengurangi/Menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi

          Perbaikan kondisi sosial ekonomi
Pemerataan pembangunan dan membuka lapangan pekerjaan merupakan cara cukup baik mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan sosial antara masyarakat menengah kebawah dengan menengah keatas

         Perluasan kesempatan belajar
Usaha pemerintah untuk melakukan pemerataan kesejahteraan dalam bidang pendidikan sudah dilakukan, misalnya saja dana APBN yang sudah mencapai 20% untuk dunia pendidikan,




 #Etnosentrisme 
Hasil gambar untuk ETNOSENTRISME         adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama. Perbedaan dan pembagian etnis ini mendefinisikan kekhasan identitas budaya setiap suku bangsa. Etnosentrisme mungkin tampak atau tidak tampak, dan meski dianggap sebagai kecenderungan alamiah dari psikologi manusia, etnosentrisme memiliki konotasi negatif di dalam masyarakat


#Faktor Penyebab Etnosentrisme

*Budaya Politik
        Budaya politik yang ada pada masyarakat cenderung tradisional dan tidak rasional. Budaya politk semacam ini sangat subjektif dan penuh ikatan emosional dan ikatan primordial yang cenderung menguasai masyarakat. Masyarakat yang terlibat dalam politik sering mementingkan kepentingan mereka sendiri mulai dari suku, etnis, agama dan lain sebagainya.

*Pluralitas Bangsa Indoensia
        Banyaknya suku, agama, ras dan golongan di Indonesia menyebabkan berbagai persoalan sosialdan konflik bisa muncul dengan mudah. Setiap suku, agama, ras dan golongan berusaha mendapatkan kekuasaan dan menguasai yang lain.



#Dampak Etnosentrisme
Etnosentrisme memiliki dampak positif dan negatif, berikut ini penjelasannya,


Dampak Positif Etnosentrisme :
  • Dapat mempertinggi semangat patriotisme
  • Dapat menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan
  • Dapat memepertinggi rasa cinta terhadap bangsa sendiri.

Dampak Negatif Etnosentrisme :
  • Dapat menimbulkan konflik sosial antar suku
  • Terdapat aliran politik
  • Menghambat proses asimilasi dan integrasi
  • Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuaan
  • Menghambat pertukaran budaya

Hasil gambar untuk ETNOSENTRISMEFaktor yang Mempengaruhi Etnosentrisme
  1. Prasangka Sosial : Yaitu sikap negatif yang diarahkan kepada seseorang atas dasar perbandingan dengan kelompok sendiri.
  2. Stereotip : Yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap orang lain (karena dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman).
  3. Jarak Sosial : Yaitu aspek lain dari prasangka sosial yang menunjukkan tingkat penerimaan seseorang terhadap orang lain dalam hubungan yang terjadi diantara mereka.

Contoh Etnosentrisme
Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk manusiawi. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak masuk logika.

Contoh selanjutnya bisa dilihat pada suku Papua pedalaman yang mempunyai kebiasaan menggunakan koteka. Dilihat dari sudut pandang masyarakat non Papua pedalaman, menggunakan koteka mungkin dianggap sebagai hal yang memalukan. Namun, bagi warga pedalaman Papua, menggunakan koteka dianggap sebagai sebuah kewajaran dan menjadi kebanggaan tersendiri.

Demikianlah ulasan mengenai pengertian etnosentrisme lengkap beserta dampak, faktor penyebab dan contohnya. Semoga penjelasan diatas bermanfaat dan bisa menjadi referensi dalam memahamai apa itu etnosentrisme secara benar.

Sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERVICE MANAGEMENT SYSTEM

“Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat”

AUDIT IT PADA DOMAIN EDM, APO, BAI, DSS, DAN MEA